Dalam perjalanan ke luar kota, Budi terpaksa harus menginap di sebuah hotel kecil di sebuah kota.
Malam hari, karena tak tahan lagi akan rasa sepi dan dingin yang mencekam. Budi menelepon resepsionis di lantai bawah.
Budi: “Tolong kirim seorang PSK yang lumayan kemari…”
Istri pemilik hotel yang kebetulan bertugas di meja resepsionis sangat marah mendengar permintaan tamunya, dan dia menyuruh suaminya agar melempar Budi keluar dari hotel.
Tapi suaminya keberatan, katanya permintaan Budi toh adalah sesuatu yang alami dan tidak merugikan siapapun. Lagi pula, dia tak ingin kehilangan seorang pelanggan yang terbaik.
Istri: “Baik!!! Kalau kau tak mau, biar aku yang melemparnya!” kata si-istri sambil berlari ke atas.
Selama kurang lebih 20 menit, terdengar suara hingar bingar di atas. Tak lama setelah itu tampaklah Budi terengah-engah menjumpai si pemilik hotel seraya berkata…
Budi: “Boleh jadi perempuan tadi itu memang yang paling lumayan di kota ini. Tapi sayang dia agak bandel, sehingga saya terpaksa memperkosanya.
Suami: !#$%^&*()!
Malam hari, karena tak tahan lagi akan rasa sepi dan dingin yang mencekam. Budi menelepon resepsionis di lantai bawah.
Budi: “Tolong kirim seorang PSK yang lumayan kemari…”
Istri pemilik hotel yang kebetulan bertugas di meja resepsionis sangat marah mendengar permintaan tamunya, dan dia menyuruh suaminya agar melempar Budi keluar dari hotel.
Tapi suaminya keberatan, katanya permintaan Budi toh adalah sesuatu yang alami dan tidak merugikan siapapun. Lagi pula, dia tak ingin kehilangan seorang pelanggan yang terbaik.
Istri: “Baik!!! Kalau kau tak mau, biar aku yang melemparnya!” kata si-istri sambil berlari ke atas.
Selama kurang lebih 20 menit, terdengar suara hingar bingar di atas. Tak lama setelah itu tampaklah Budi terengah-engah menjumpai si pemilik hotel seraya berkata…
Budi: “Boleh jadi perempuan tadi itu memang yang paling lumayan di kota ini. Tapi sayang dia agak bandel, sehingga saya terpaksa memperkosanya.
Suami: !#$%^&*()!