Seorang warga Indonesia meninggal dan karena amal perbuatannya buruk lalu ia dikirim menuju ke neraka. Di sana ia mendapatkan bahwa ada neraka yang berbeda-beda bagi tiap negara asal.
Pertama ia ke neraka orang Inggris dan berseru: "Kalian ngapain saja di sini?" Ia dijawab: "Pertama-tama, kita didudukan diatas kursi listrik selama satu jam. Lalu didudukan di atas kursi paku selama satu jam lagi. Lalu disiram dengan bensin dan disulut api. Lalu, ... Inggris muncul dan memecut kita sepanjang sisa hari."
Karena kedengarannya tidak menyenangkan, sang orang Indonesia menuju tempat lain. Ia coba melihat-lihat bagaimana keadaan di neraka AS, neraka Israel, neraka Rusia dan banyak lagi. Ia mendapatkan bahwa kesemua neraka-neraka itu kurang-lebih mirip dengan neraka orang Inggris.
Akhirnya ia tiba di neraka orang Indonesia, dan melihat antrian panjang orang yang menunggu giliran untuk masuk dari berbagai negara. Dengan tercengang ia bertanya: "Apa yang dilakukan di sini?"
Ia memperoleh jawaban: "Pertama-tama, kita didudukan diatas kursi listrik selama satu jam. Lalu didudukan di atas kursi paku selama satu jam lagi. Lalu disiram dengan bensin dan disulut api. Lalu ... Indonesia muncul dan memecut kita sepanjang hari."
"Tapi itu persis sama dengan neraka-neraka yang lain. Kenapa dong begitu banyak orang ngantri untuk masuk sini?"
"Disini service-nya buruk, kursi listriknya nggak nyala, karena harga listrik naik terlalu tinggi dan sering mati, kursi pakunya nggak ada, jadi tinggal pakunya aja, karena kursinya sering diperebutkan, bensinnya juga nggak ada tuh, karena harganya melambung tinggi, malah awal tahun 2005 mau naik lagi, dan setannya adalah mantan pegawai negeri, jadi ia Cuma datang, tanda tangan absensi, lalu bolos."
Pertama ia ke neraka orang Inggris dan berseru: "Kalian ngapain saja di sini?" Ia dijawab: "Pertama-tama, kita didudukan diatas kursi listrik selama satu jam. Lalu didudukan di atas kursi paku selama satu jam lagi. Lalu disiram dengan bensin dan disulut api. Lalu, ... Inggris muncul dan memecut kita sepanjang sisa hari."
Karena kedengarannya tidak menyenangkan, sang orang Indonesia menuju tempat lain. Ia coba melihat-lihat bagaimana keadaan di neraka AS, neraka Israel, neraka Rusia dan banyak lagi. Ia mendapatkan bahwa kesemua neraka-neraka itu kurang-lebih mirip dengan neraka orang Inggris.
Akhirnya ia tiba di neraka orang Indonesia, dan melihat antrian panjang orang yang menunggu giliran untuk masuk dari berbagai negara. Dengan tercengang ia bertanya: "Apa yang dilakukan di sini?"
Ia memperoleh jawaban: "Pertama-tama, kita didudukan diatas kursi listrik selama satu jam. Lalu didudukan di atas kursi paku selama satu jam lagi. Lalu disiram dengan bensin dan disulut api. Lalu ... Indonesia muncul dan memecut kita sepanjang hari."
"Tapi itu persis sama dengan neraka-neraka yang lain. Kenapa dong begitu banyak orang ngantri untuk masuk sini?"
"Disini service-nya buruk, kursi listriknya nggak nyala, karena harga listrik naik terlalu tinggi dan sering mati, kursi pakunya nggak ada, jadi tinggal pakunya aja, karena kursinya sering diperebutkan, bensinnya juga nggak ada tuh, karena harganya melambung tinggi, malah awal tahun 2005 mau naik lagi, dan setannya adalah mantan pegawai negeri, jadi ia Cuma datang, tanda tangan absensi, lalu bolos."