Korshcak buru-buru menelepon dokter anak. “Dokter, dokter! Anak saya, Joseph, baru saja menelan selusin aspirin. Apa yang harus saya lakukan?”
“Anda yakin semuanya itu aspirin?”
“Yakin, dok. Saya melihatnya sendiri.”
“Jumlahnya yakin selusin?”
“Pasti, dok. Pasti, dok.”
“Tenanglah Tuan Korshack. Apakah Joseph menagis?”
“Tidak, dok.”
“Apakah dia tidur?”
“Tidak, dok.”
“Apakah kulitnya pucat?”
“Tidak, dok.”
“Apakah dia muntah?”
“Tidak, dok. Tapi saya kuatir sekali. Yang ditelannya itu aspirin, dok. Ya, aspirin, dok. Apa yang harus saya lakukan?”
“Begini saja Tuan Korshack,” ujar sang dokter “Usahakanlah membuat kepalanya pusing dua belas kali.”
“Anda yakin semuanya itu aspirin?”
“Yakin, dok. Saya melihatnya sendiri.”
“Jumlahnya yakin selusin?”
“Pasti, dok. Pasti, dok.”
“Tenanglah Tuan Korshack. Apakah Joseph menagis?”
“Tidak, dok.”
“Apakah dia tidur?”
“Tidak, dok.”
“Apakah kulitnya pucat?”
“Tidak, dok.”
“Apakah dia muntah?”
“Tidak, dok. Tapi saya kuatir sekali. Yang ditelannya itu aspirin, dok. Ya, aspirin, dok. Apa yang harus saya lakukan?”
“Begini saja Tuan Korshack,” ujar sang dokter “Usahakanlah membuat kepalanya pusing dua belas kali.”