Cerita Opa Bagian 1
Saat pagi hari ada seorang Opa dan cucunya sedang berbincang-bincang tentang kehebatan Opanya pada zaman dahulu kala.
Opa : "Cu, dulu waktu Opa masih muda, Opa pemberani.."
Cucu : "Kok bisa di bilang bgitu opa???"
Opa : "Waktu Indonesia berperang melawan tentara Belanda di hutan, 9 tentara Indonesia kabur semua tinggal Opa sendiri di sana."
Cucu : "Wah Opa pemberani sekali, tapi kenapa gak ikut kabur aja? Nanti kalo ditembak tentara Belanda gimana?"
Opa : "Ngapain kabur, orang Opa ikut jadi anggota tentara Belanda"
Cucu : "!@#$%#!!"
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
Cerita Opa Bagian 2
Belum puas menceritakan kehebatannya, sang Opa pun melanjutkan ceritanya kepada sang cucu.
Opa : "Waktu tahun 70an Opa pernah jadi atlet sepak takraw yang hebat sekali."
Cucu : "Apa hebatnya jadi atlet sepak takraw???"
Opa : "Jangan pesimis gitu dulu donk, Opa dulu waktu pemanasan sendirian, 10 menit terbang di udara."
Cucu : "Wah Opa hebat banget, apa Opa punya kekuatan khusus???"
Opa : "Kekuatan khusus??? Waktu itu Opa mau salto, eh malah nyangkut di net, baru 10 menit kemudian Opa bisa turun"
Cucu : "Sial nih Opa... dasar Opa geblek!!!" (dalam hati)
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
Biar Racun Tidak Menyebar
Dua orang pramuka baru, si Andi dan Doni, mengikuti persami di hutan di temani seorang pembinanya. Saat disuruh mencari kayu bakar, tiba-tiba Andi berlari menghampiri pembinanya yang sedang menyiapkan api unggun.
Andi : "MAS, LAPOR MAS!!!" (sambil setengah berteriak)
Pembina : "Ada apa Andi???"
Andi : "SI DONI DIPATOK ULAR MAS!!!"
Pembina : "APA???!!! Cepat kamu berikan pertolongan pertama, dengan mengikat bagian tubuhnya yang di gigit ular itu dengan tali. Ikatnya yang kencang, biar racunnya tidak menyebar. Saya akan mencari bantuan di warga sekitar.
Kemudian Andi berlari menuju Doni sambil membawa seutas tali pramuka. Tak lama kemudian ia kembali ke pembinanya.
Andi : "MAS, LAPOR MAS!!!"
Pembina : "Tenang saja Andi, seorang dokter sudah menuju kemari."
Andi : "Terlambat mas, si Doni sudah meninggal dunia."
Pembina : "APA??!!! (agak shock mendengarnya) . Apa kamu sudah melakukan pertolongan pertama yang saya suruh???"
Andi : "Sudah mas, bahkan wajahnya sampai biru."
Pembina : "Kok wajahnya sampai membiru."
Andi : "Iya, kan yang digigit tuh lehernya, saya ikat aja pake tali mpe kencang, biar tuh racun nggak menyebar ke kepalanya. Eh si Doni gak lama kemudian malah meninggal."
Pembina : "Busyettt dah...??!!!! "
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
Minuman Dari Barat Tidak Memabukkan
Pada suatu hari kakek yang sedang santai mendapati cucunya yang sedang mabok..
Kakek : "Kamu mabok ya??"
Cucu : "Iya kek ... tadi habis minum ma temen-temen .."
Kakek : "Minum berapa botol kamu sampai mabok gini..?"
Cucu : "Cuman 2 botol kek.."
Kakek : "Ahhh kamu ini maluin aja, kakek dulu waktu muda dulu minum 4 botol gak mabok-mabok. ..minuman dari barat lagi."
Cucu : "Wah kakek jago dong ... emang muda dulu minum apa kek ?"
Kakek : "Hmmmm tunggu kakek pikir-pikir dulu ... kalau gak salah namannya .. "Mineral water"
Cucu : "Yahhhh... &**&%@^%^&@%..."
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
Email Masuk desa
Jaman sekarang e-mail udah masuk
kepelosok
desa, ini ceritanya
Tukijo , tukang kayu dari daerah pegunungan
Wonosobo suatu
hari dapet kerjaan bikin meubel di hotel di
Yogjakarta. Dia
berangkat duluan
dianter bininya Tugiyem kestasion bis,
dengan
janji besoknya
bininya bakal nyusul. Sesampainya di Yogya
dia
lantas segera
kirim email
sama bininya.
Di Wonosobo, Rugiyem seorang istri yang
sedang
berduka baru
saja
mengantarkan jenazah suaminya Paijo
kepemakaman. Selesai dari
pemakaman dia langsung pulang kerumah,
lantas
dia buru buru
buka e- mail, untuk cek berita berita dari
sanak
keluarga.
Begitu dia buka email, dia menjerit lalu
pingsan...... Anaknya
heran, lalu ikut baca emailnya, lalu ikut
menjerit...
Sebenarnya, pangkalnya itu si Tukijo salah
pijit
tombol, kirim
email ke bininya mustinya
Tugiyem@wonosobo.co.id jadinya
Rugiyem@wonosobo.co.id
Maklum jarinya tukang kayu segede jempol, T
dengan R kan
dempetan.
Mau tahu isinya yang bikin keluarga Rugiyem
histeris...
Isi emailnya :
'Yem isteriku tercinta,
Terimakasih banget yo, udah nganterkan aku
tadi
pagi,
Aku sudah sampai dengan selamat, disini
diterima
baik baik,
Aku senang sekali karena banyak teman
lama
yang sudah duluan
sampai, Katanya kamu akan nyusul besok,
namamu sudah aku
daftarkan disini, aku tunggu yaa supaya kita
berdua bersama
disini
oh, ya ternyata disini lumayan panasnya,
salam kangen,
suamimu 'Ijo.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
Khotbah tentang dosa kebohongan
Pengkhotbah memberitahu pada jemaatnya, "Minggu depan saya
merencanakan untuk berkhotbah tentang dosa kebohongan. Untuk membantu
Anda memahaminya, saya ingin Anda semua membaca Markus pasal 17."
Pada Minggu berikutnya, ketika bersiap menyampaikan khotbahnya, ia
berkata, "Saya ingin tahu berapa banyak di antara Anda telah membaca
Markus 17.¨
Semua orang mengacungkan jarinya. Pengkhotbah itu tersenyum dan
berkata, "Markus hanya memiliki 16 pasal. Sekarang saya akan memulai
khotbah saya tentang dosa kebohongan.¨
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
Bukannya tak tertarik
Selesai kebaktian seorang wanita dengan tersipu-sipu menghadap
pendeta, "Pak pendeta, saya mohon maaf karena ketika tadi bapak
berkhotbah, suami saya telah berjalan keluar. Saya harap bapak tidak
beranggapan dia tak tertarik pada khotbah bapak, tetapi ia memang suka
berjalan kalau sedang tidur.¨
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
Iman selalu menolong
Seorang guru sekolah minggu yang masih baru berusaha membuka lemari
yang berisi perlengkapan mengajar. Ia sudah diberitahu nomor kombinasi
untuk lemari itu, tetapi ia lupa. Akhirnya ia pergi ke kamar kerja
pendeta untuk minta tolong. Pendeta itu datang ke ruang perlengkapan
dan mencoba memutar nomor kombinasi. Setelah memutar dua nomor pertama
pendeta tampak ragu-ragu. Akhirnya ia menengadah ke atas dan dengan
khidmat mulutnya mengucapkan sesuatu. Kemudian ia kembali melihat ke
kunci kombinasi dan tanpa ragu-ragu ia memutar nomor kombinasi dan
membuka kuncinya.
Guru sekolah minggu itu sangat takjub, "Saya sangat mengagumi iman Anda
pak.¨
"Sebenarnya bukan apa-apa,"jawab pendeta itu, "Nomor itu saya
tempel di langit-langit.¨
--------------------------------------------------------------------------------------------------------